WAHYU DAN BAGAIMANA TURUNNYA (UQ-002)
๐ ุชุนุฑُِูู ุงَْููุญِْู: َููุงَู
ُ ุงِููู ุงْูู
َُูุฒَُّู ุนََูู َูุจٍِّู ู
ِْู ุฃَْูุจَِูุงุฆِِู ุจِุทَุฑَِْููุฉٍ ุณِุฑَِّّูุฉٍ ุฎََِّููุฉٍ ุบَْูุฑِ ู
ُุนْุชَุงุฏَุฉٍ ِْููุจَุดَุฑِ
๐Wahyu adalah firman Allah yang diturunkan kepada salah seorang nabi dengan cara rahasia, tersembunyi, tidak biasa bagi manusia.
๐ Bagaimana wahyu Allah turun kepada para rasul-Nya? (ََِّْููููุฉُ َูุญِْู ุงِููู ุฅَِูู ุฑُุณُِِูู)
Allah menjelaskan hal ini dalam ayat Al-Quran:
َูู
َุง َูุงَู ِูุจَุดَุฑٍ ุฃَْู َُِّูููู
َُู ุงَُّููู ุฅَِّูุง َูุญًْูุง ุฃَْู ู
ِْู َูุฑَุงุกِ ุญِุฌَุงุจٍ ุฃَْู ُูุฑْุณَِู ุฑَุณًُููุง َُูููุญَِู ุจِุฅِุฐِِْูู ู
َุง َูุดَุงุกُ ุฅَُِّูู ุนٌَِّูู ุญَِููู
ٌ (ุงูุดูุฑู: 51)
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berbicara dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (QS. Asy-Syura: 51).
๐Dari ayat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa wahyu secara umum diberikan kepada hamba Allah melalui perantaraan malaikat Jibril (ุจَِูุงุณِุทَุฉِ ุฌِุจْุฑَِูู) atau tanpa perantara (ุจِุบَْูุฑِ َูุงุณِุทَุฉٍ)
1. Tanpa perantara
Jika tanpa perantara malaikat Jibril, maka wahyu disampaikan bisa melalui mimpi, atau pembicaraan langsung kepada seorang Nabi, seperti yang dialami oleh Nabi Musa alaihissalam.
1 ๐
ฐ️ Berupa mimpi yang benar (ุงูุฑُّุคَْูุง ุงูุตَّุงِูุญَุฉُ)
✅Seperti yang dialami oleh Nabi Ibrahim ketika menerima perintah menyembelih anaknya Ismail alaihimassalam:
ََููู
َّุง ุจََูุบَ ู
َุนَُู ุงูุณَّุนَْู َูุงَู َูุงุจََُّูู ุฅِِّูู ุฃَุฑَู ِูู ุงْูู
ََูุงู
ِ ุฃَِّูู ุฃَุฐْุจَุญَُู َูุงْูุธُุฑْ ู
َุงุฐَุง ุชَุฑَู َูุงَู َูุงุฃَุจَุชِ ุงْูุนَْู ู
َุง ุชُุคْู
َุฑُ ุณَุชَุฌِุฏُِูู ุฅِْู ุดَุงุกَ ุงَُّููู ู
َِู ุงูุตَّุงุจِุฑَِูู (ุงูุตุงูุงุช:102)
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; in sya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS. Ash-Shafat: 102).
✅ Tentang mimpi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Ibunda ‘Aisyah telah meriwayatkan:
ุนَْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฃُู
ِّ ุงْูู
ُุคْู
َِِููู ุฃَََّููุง َูุงَูุชْ: ุฃََُّูู ู
َุง ุจُุฏِุฆَ ุจِِู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ู
َِู ุงَููุญِْู ุงูุฑُّุคَْูุง ุงูุตَّุงِูุญَุฉُ ِูู ุงَّْูููู
ِ، ََููุงَู ูุงَ َูุฑَู ุฑُุคَْูุง ุฅَِّูุง ุฌَุงุกَุชْ ู
ِุซَْู ََِููู ุงูุตُّุจْุญِ (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู
ุณูู
)
Dari ‘Aisyah, ibu orang-orang beriman, bahwa ia berkata: “Yang pertama-tama menjadi mukadimah diturunkannya wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mimpi yang benar pada waktu tidur. (Pada waktu itu) tidak ada satu mimpi pun yang beliau alami, melainkan mimpi itu datang seperti cahaya pagi. (HR. Al-Bukhari & Muslim).
✅Ketika menjelaskan riwayat Aisyah tersebut, Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan hadits dari Ibnu Abbas dan juga riwayat mursal Abdullah bin Abi Bakr bin Hazm, bahwa yang dilihat oleh Rasulullah dalam mimpinya adalah malaikat Jibril sebelum beliau menerima wahyu pertama (surat Al-‘Alaq):
ุฃََُّูู َูุงَู ِูุฎَุฏِูุฌَุฉَ ุจَุนْุฏَ ุฃَْู ุฃَْูุฑَุฃَُู ุฌِุจْุฑُِูู ุงْูุฑَุฃْ ุจุงุณู
ุฑَุจู ุฃَุฑَุฃَْูุชَِู ุงَّูุฐِู ُْููุชُ ุฃُุญَุฏِّุซُِู ุฃَِّูู ุฑَุฃَْูุชُُู ِูู ุงْูู
ََูุงู
ِ َูุฅَُِّูู ุฌِุจْุฑُِูู
Bahwa Rasulullah bersabda kepada Khadijah setelah Jibril membacakan “Iqra bismi Rabbik..”: “Tahukah engkau tentang yang pernah kuceritakan padamu bahwa aku melihatnya dalam mimpi? Sesungguhnya dia adalah Jibril.” (Fathul Bari, 8/716).
1 ๐
ฑ️ Selain mimpi, bisa juga dengan pembicaraan Allah langsung dari balik hijab kepada seorang nabi dalam keadaan tidak tidur (terjaga) (ุงูุชَِّْูููู
ُ ุงูุฅَُِِّููู ู
ِْู َูุฑَุงุกِ ุงْูุญِุฌَุงุจِ َْููุธَุฉً)
✅ Firman Allah tentang Nabi Musa, Kalimullah alaihissalam:
َََّูููู
َ ุงُููู ู
ُูุณَู ุชَِْูููู
ًุง (ุงููุณุงุก: 164)
Dan Allah telah berbicara kepada Musa secara langsung. (QS. An-Nisa: 164).
2. Dengan perantaraan Jibril (ุจَِูุงุณِุทَุฉِ ุฌِุจْุฑَِูู)
✅Wahyu yang disampaikan tanpa perantara Jibril kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah wahyu selain Al-Quran. Sedangkan Al-Quran, semua ayat-ayatnya diturunkan oleh Allah dan dibawa oleh Jibril, sebagaimana firman Allah ta’ala:
َูุฅَُِّูู َูุชَْูุฒُِูู ุฑَุจِّ ุงْูุนَุงَูู
َِูู َูุฒََู ุจِِู ุงูุฑُّูุญُ ุงْูุฃَู
ُِูู ุนََูู َْููุจَِู ِูุชََُููู ู
َِู ุงْูู
ُْูุฐِุฑَِูู ุจِِูุณَุงٍู ุนَุฑَุจٍِّู ู
ُุจٍِูู
Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (QS. Asy-Syu’ara: 192-195).
✅ َِّْููููุฉُ ُูุฒُِูู ุฌِุจْุฑَِูู ุจِุงُููุฑْุขِู ุนูู ุงูุฑَّุณُِูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
✅ Cara Jibril menyampaikan Al-Quran kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
2 ๐
ฐ️ ุงูุญَุงَูุฉُ ุงูุฃَُููู: َูุฃْุชِِูู ู
ِุซَْู ุตَูุตََูุฉِ ุงูุฌَุฑَุณِ ََُููู ุฃَุดَุฏُُّู ุนََูู ุงูุฑَّุณُِูู
2 ๐
ฐ️ Kondisi pertama: Jibril menemui beliau seperti gemerincing lonceng, dan ini kondisi terberat bagi Rasul.
2 ๐
ฑ️ ุงูุญَุงَูุฉُ ุงูุซَّุงَِููุฉُ: ุฃَْู َูุชَู
َุซَُّู َُูู ุงْูู
ََُูู ุฑَุฌًُูุง ََููุฐِِู ุงْูุญَุงَูุฉُ ุฃَุฎَُّู ุนََูู ุงูุฑَّุณُِูู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
2 ๐
ฑ️ Kondisi kedua: Malaikat Jibril berubah wujud menjadi seorang laki-laki, dan ini adalah kondisi paling ringan bagi Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.
✅ ุนْู ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฃُู
ِّ ุงْูู
ُุคْู
َِِููู ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนََْููุง، ุฃََّู ุงูุญَุงุฑِุซَ ุจَْู ِูุดَุงู
ٍ ุฑَุถَِู ุงَُّููู ุนَُْูู ุณَุฃََู ุฑَุณَُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ََููุงَู: َูุง ุฑَุณَُูู ุงَِّููู، ََْููู َูุฃْุชَِูู ุงَููุญُْู؟ ََููุงَู ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ: «ุฃَุญَْูุงًูุง َูุฃْุชِِููู ู
ِุซَْู ุตَْูุตََูุฉِ ุงูุฌَุฑَุณِ، ََُููู ุฃَุดَุฏُُّู ุนَََّูู، َُْูููุตَู
ُ ุนَِّูู ََููุฏْ َูุนَْูุชُ ุนَُْูู ู
َุง َูุงَู، َูุฃَุญَْูุงًูุง َูุชَู
َุซَُّู َِูู ุงْูู
ََُูู ุฑَุฌًُูุง ََُِّููููู
ُِูู َูุฃَุนِู ู
َุง َُُูููู» (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู)
✅Dari Aisyah Ummul mukminin radhiyallahu ‘anha, bahwa sesungguhnya Al-Harits bin Hisyam radhiyallahu ‘anhu telah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: Ya Rasulallah, bagaimana wahyu (Jibril) datang kepadamu? Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Terkadang ia mendatangiku seperti gemerincing lonceng yang merupakan hal paling berat bagiku, lalu ia dipisahkan dariku dalam keadaan aku telah memahami apa yang ia katakan. Dan terkadang malaikat tampil untukku sebagai seorang laki-laki, lalu ia berbicara kepadaku, maka aku memahami apa yang ia katakan. (HR. Al-Bukhari).
๐ Referensi utama: Ar-Rabbaniyyun - Markaz Budur
Posting Komentar untuk "WAHYU DAN BAGAIMANA TURUNNYA (UQ-002)"
Hindari kata-kata yang mengandung pornografi, penghinaan dan kebencian serta pelanggaran hukum yang berlaku.