BATERAI, SINYAL & PAKET KUOTA

📌 Sebuah ponsel pintar baru bisa berfungsi dengan baik jika baterainya cukup (tidak lowbatt), sinyal kuat, dan paket kuota internetnya memadai, di samping - tentu saja - jika tidak ada kerusakan berarti pada hardware dan  softwarenya.

✅ Agar baterai cukup perlu dicas.

✅ Sinyal kuat jika lokasinya dekat dengan perangkat BTS yang disiapkan operator seluler.

✅ Sedangkan paket kuota memadai bisa dibeli dengan melakukan registrasi ke operator seluler.

📌 Hati manusia dalam konteks beberapa kebutuhannya, menurut hemat saya, mirip dengan ponsel pintar yang memerlukan cas, sinyal dan perlu paket kuota agar bisa menjalankan fungsinya yakni penghambaan kpd Allah.

✅ Cas bagi hati kita adalah dzikrullah (mengingat Allah) dengan khusyu', baik melalui shalat, membaca Alquran, tahlil, tahmid, tasbih, takbir, shalawat, taubat dan istighfar, maupun bentuk dzikir yang lain.

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ 

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyu’ hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hadid: 16).

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d: 28).

✅ Agar sinyal di hati kita kuat, hendaknya ia selalu terpaut dengan "BTS" yaitu masjid, karena masjid adalah rumah Allah yang memancarkan sinyal iman dengan kuat.

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ (36) رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37) 

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. An-Nur: 36-37).

✅ Paket kuota yg harus diambil oleh hati kita adalah tafaqquh fid din (pemahaman agama secara mendalam). Allah ta’ala menjelaskan penyebab banyak jin dan manusia menjadi penghuni neraka, salah satunya adalah hati mereka yang tidak difungsikan untuk memahami ayat-ayatNya.

لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا

Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah). (QS. Al-A’raf: 179).

☑️ Paket tafaqquh yang diambil setiap muslim harus sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Paket wajib standar meliputi ma'rifatullah dan rukun iman, fiqih thaharah (bersuci), shalat, puasa, zakat jika ia seorang muzakki, dan haji bagi yang mampu..

☑️ Jika ia akan menikah, maka ia wajib mengambil paket fiqih pernikahan.

☑️ Jika ia seorang pedagang atau pengusaha, ia wajib mengambil paket fiqih muamalah.

☑️ Bila ia seorang politisi, ia wajib mengambil paket fiqih siyasah islamiyah, ... dst.

✅ Registrasi paket tafaqquh fid din di masa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam langsung kepada beliau. Sepeninggal beliau registrasi dapat dilakukan kepada para ulama pewaris Nabi.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Isra: 36).

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl:43).

Wallahu a’lam.

Berbagi :